Turn Over Karyawan Adalah

Menghitung turn over karyawan tahunan

Pada prinsipnya, cara menghitung turn over karyawan tahunan sama dengan menghitung turn over karyawan bulanan, yaitu sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Sebanyak 10 karyawan keluar dari perusahaan selama tahun 2022. Jumlah karyawan pada akhir tahun 2022 adalah 200 orang dan awal tahun adalah 200 orang. Jadi, perhitungan turn over karyawan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Baca juga: Kenalan dengan Cloud Computing dan Fungsinya Bagi Bisnis

Kurangnya Feedback dan Penghargaan

Memberikan feedback merupakan salah satu cara untuk memastikan komunikasi antara karyawan dengan manajemen berjalan dengan baik. Feedback juga memiliki dampak positif terhadap kemajuan karyawan, terutama dalam hal pengembangan keahlian. Selain itu, feedback juga berperan sebagai media bagi perusahaan untuk mengakui kerja keras karyawan. Kurangnya feedback tentu membuat karyawan merasa tidak dihargai dan tidak bisa mengembangkan diri.

Cara Menghitung Turn Over Karyawan Perbulan

Memiliki karyawan yang kompeten tentu menjadi faktor penting bagi sebuah perusahaan, sebab karyawan merupakan aset yang perlu dijaga dengan baik. Walau demikian, setiap perusahaan pasti akan mengalami proses turn over. Ya, jika sudah bekerja secara profesional, kamu tentu sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Singkatnya, turn over adalah proses masuk keluar karyawan dalam sebuah perusahaan. Proses ini wajar terjadi jika berada dalam batas normal. Nah, bagaimana jika turn over sebuah perusahaan berada dalam tingkat tinggi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kamu memahami terlebih dulu pengertian turn over, penyebab turn over karyawan, cara menghitung turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi selengkapnya melalui pembahasan di bawah ini.

Sistem Seleksi Karyawan Kurang Tepat

Menemukan karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan tentu bukan perkara mudah. Akan tetapi, memaksakan karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria jelas tidak bisa menjadi jawabannya. Tidak hanya merugikan perusahaan, karyawan yang tidak memiliki keahlian yang sesuai pun akan merasa tidak layak berada di posisi tersebut dan lagi-lagi tidak bisa mengembangkan diri.

Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Tujuan, Langkah, dan Jenisnya

Penyebab Turn Over Karyawan

Lantas, apa yang menjadi penyebab terjadinya turn over karyawan?

Ahli: Turn Over Adalah Keluar dari Pekerjaan

Berikut pendapat para ahli yang menjelaskan apa itu turn over:

Turnover adalah keinginan karyawan untuk berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah kerja dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan pilihannya sendiri.

Jewell dan Siegall mendefinisikan employee turnover sebagai fungsi dari ketertarikan individu yang kuat terhadap berbagai alternatif pekerjaan lain di luar organisasi atau sebagai penarikan diri dari pekerjaan sekarang yang tidak memuaskan.

Turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain menurut pilihannya sendiri.

Menurut Simamora , turnover adalah pemisahan diri secara sukarela oleh seorang karyawan dari organisasi.

Turnover merupakan kecenderungan atau intensitas individu untuk meninggalkan organisasi karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Berikan Tunjangan dan Kompensasi yang Pantas untuk Karyawan

Setiap karyawan pasti ingin kontribusinya dihargai perusahaan. Sebagai perusahaan, penting untuk menghargai karyawan dengan cara memberikan gaji, tunjangan, dan kompensasi yang pantas atau sesuai dengan kinerja karyawan. Beberapa hal yang bisa menjadi indikator dalam memberikan penilaian adalah kehadiran, kinerja, dan lain sebagainya.

Berinvestasi pada Karyawan

Walau sudah mendapatkan gaji, karyawan juga ingin tahu bahwa mereka adalah aset berharga yang menjadi bagian dari perusahaan. Tidak hanya membuat karyawan berperan aktif dalam bekerja dan berorganisasi, penting untuk melakukan investasi pada karyawan dengan memberikan feedback positif, pelatihan, hingga promosi.

Turn over karyawan adalah proses perputaran masuk dan keluarnya karyawan dalam suatu perusahaan, baik secara sukarela maupun tidak. Walau turn over karyawan adalah proses alami dan lazim terjadi pada perusahaan, penting untuk selalu menjaga agar tingkat turn over tetap rendah. Dengan demikian, perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari penyebab terjadinya turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi.

Setelah memahami informasi seputar turn over karyawan, sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, temukan juga informasi lainnya di sini. Saat membangun dan menjalankan bisnis, pilih aplikasi yang dapat mendukung kelancaran prosesnya, seperti majoo. Dengan berlangganan majoo, kamu bisa memanfaatkan fitur yang ditawarkan untuk mendukung kemajuan bisnismu. Tidak perlu khawatir, majoo selalu setia menemani langkahmu dalam bekerja dan membangun bisnis, terutama untuk urusan partner pembayaran. Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan sekarang!

Sumber Gambar: Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Platform management talent Ekrutes.id menilai bahwa fenomena turn over atau perputaran keluar dan masuknya karyawan di sebuah perusahaan terjadi karena tidak cocoknya hubungan antara atasan dengan pegawai.

CEO of Ekrutes.id Hartono Chandra mengatakan bahwa hal ini biasanya berkaitan dengan kepribadian seseorang. Lantaran, lanjut dia proyeksi dimana dan posisi apa sebaiknya seorang calon karyawan ditempatkan sulit untuk terdeteksi.

“Psikotes adalah langkah awal yang penting bagi perusahaan atau HR untuk lebih mengenal kandidat. Banyaknya turn over pegawai yang terjadi di perusahaan saat ini karena ada ketidakcocokan antara atasan dengan bawahan, atau dengan sesama rekan kerja,” katanya melalui rilisnya, Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, Hartono meyakini proses seleksi setidaknya akan mengurangi terjadinya turn over pegawai yang tinggi, karena mereka sudah diketahui proyeksi posisi dan pekerjaan yang sesuai.

Apalagi, dia melanjutkan bahwa proses rekrutmen dengan psikotes memang selama ini menjadi kendala sejumlah perusahaan, karena keterbatasan waktu dan biaya. Pasalnya saat melakukan psikotes luring, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu hasil psikotes.

Melihat fenomena itu dia mengatakan bahwa perusahaan saat ini tengah berfokus pada pengembangan alat asesmen seperti psikotes daring meluncurkan fitur baru untuk mengefisiensi proses rekrutmen pegawai hingga 70 persen.

Dia melanjutkan, fitur yang dimaksud tes IQ WMS yang diyakininya dapat membantu proses rekrutmen pegawai perusahaan bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menyiapkan layanan screening psikotes online.

Apalagi, dia melanjutkan tes tersebut dapat mengetahui potensi seseorang dan membantu memberikan rekomendasi pekerjaan atau karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sebab tes intelegensi ini sudah disesuaikan dengan demografi dan kebudayaan di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga memiliki fitur Ekrubox, sistem kecerdasan buatan yang bisa memberikan rekomendasi talent berdasarkan hasil psikotes dan memberikan rekomendasi posisi yang sesuai. Sehingga diharapkan perusahaan bisa mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam dunia bisnis, turn over adalah pergantian karyawan di sebuah perusahaan, baik yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Perhitungan turnover sangat perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan aktivitas bisnis. Hal ini dapat terjadi karena turnover memiliki pengaruh terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan.

Lalu, bagaimana sih cara menghitung turnover? Apa saja jenis turnover? Bagaimana praktik turn over?

Kami mengajak Anda membahas secara detail apa itu turnover dan bagaimana praktiknya dalam perusahaan. Yuk, bahas.

Definisi Turnover Karyawan

Secara spesifik, mari bahas apa itu turnover karyawan. Sebab, banyak perusahaan yang terhambat mencapai profit karena problem turn over ini.

Turnover karyawan dalam bisnis merujuk pada tingkat perputaran atau pergantian karyawan dalam suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

Dalam hal ini, perhitungan turnover dapat dilakukan setiap bulan atau setiap tahun. Caranya dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dengan jumlah total karyawan di awal periode.

Hasil perhitungan tersebut dapat menjadi indikasi tentang pengelolaan tenaga kerja dan tingkat kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja dan manajemen perusahaan. Pelajari juga jenis-jenis tenag kerja di sini.

Semakin besar angka turnover, maka dapat menandakan bahwa perusahaan memiliki masalah dalam mempertahankan karyawan atau mengelola mereka.

Sedangkan angka turnover yang kecil menandakan karyawan merasa nyaman dan puas bekerja di perusahaan Anda.

Di samping itu, tingkat turnover karyawan juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kinerja perusahaan.

Turnover yang tinggi dapat menghasilkan biaya tambahan untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Sedangkan turnover yang rendah dapat menghasilkan stabilitas tenaga kerja dan peningkatan produktivitas.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda berupaya meminimalkan tingkat turnover karyawan dengan mengantisipasi berbagai penyebabnya.

Penyebab turnover sendiri bisa karena berbagai hal, seperti masalah finansial perusahaan, lingkungan pekerjaan yang tidak sehat, dan faktor lainnya.

Dalam hal ini, biasanya karyawan yang mengundurkan diri melihat peluang yang lebih baik di perusahaan lain.

Voluntary turnover adalah ketika karyawan memutuskan keluar dari suatu perusahaan secara sukarela. Alasannya bisa beragam, seperti pindah kota, kecelakan, atau mendapat pekerjaan lain.

Functional turnover terjadi ketika karyawan diberhentikan karena tidak memenuhi standar kerja di perusahaan tersebut. Tindakan ini sangat masuk akal ketika karyawan tersebut tidak mampu memenuhi ekspektasi perusahaan.

Involuntary turnover adalah pergantian karyawan atas kehendak perusahaan karena faktor tertentu, seperti pemutusan hubungan kerja demi mencapai efisiensi produksi.

Pastikan Work-Life Balance Terpenuhi

Cara mengatasi turn over karyawan berikutnya adalah dengan memastikan work life balance karyawan terpenuhi. Alih-alih memintanya lembur hingga tengah malam atau di akhir pekan, jangan ragu untuk mendorong karyawan beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan dengan mengambil cuti. Di sisi lain, pastikan perusahaan memberikan beban kerja yang sesuai dengan tanggung jawab yang telah disepakati dan sepadan dengan gaji. Terpenuhinya work life balance bisa menjadi salah satu kunci agar karyawan merasa betah dan tidak mengambil keputusan untuk meninggalkan perusahaan.